slide

Senin, 15 November 2010

ketika jatuh cinta pada PURNAMA




Wanita mana yang tidak terpikat oleh pemuda seperti ini? Ia tampan, kaya, cerdas, keturunan orang terhormat, dan paling mulia akhlaknya di Jazirah Arab.

Menjelang tengah hari, sebuah kafilah dagang dari negeri Syam tiba di Makkah. Tak lama kemudian kafilah dagang itu memasuki pelataran sebuah rumah besar dan bagus.Dari dalam terlihat seorang wanita berusia bergegas ke luar dan menyambut kafilah dagang yang sangat dinantikannya.
Dari mimik mukanya tampak gurat-urat kegembiraan. Tak lama kemudian, terjadi percakapan antara wanita yang bernama Siti Khadijah itu dengan Nabi Muhammad bin Abdullah, pemuda yang memimpin kafilah dagang. Didengarkannya pemuda Nabi Muhammad berbicara dengan bahasa yang begitu fasih tentang perjalanan dagangnya ke negeri Syam, serta keuntungan yang diperoleh dari perdagangan tersebut. Demikian juga, Khadijah mendengar penjelasan Muhammad tentang barang-barang dari Syam yang berhasil ia bawa beserta kafilahnya. Khadijah sangat gembira dan terlihat antusias sekali mendengarkan cerita tersebut.Sesaat kemudian datanglah Maisarah; orang kepercayaan Khadijah yang menyertai Nabi Muhammad berdagang ke Syam. Ia pun menceritakan pengalaman-pengalaman yang ditemuinya selama perjalanan. Semua yang diceritakan Maisarah makin menambah pengetahuan Khadijah tentang Nabi Muhammad.
Sebelumnya, Khadijah pun tahu bahwa Nabi Muhammad adalah sosok pemuda yang sangat mulia akhlaknya. Dalam waktu yang singkat, rasa simpati itu berubah menjadi rasa cinta. Khadijah tertarik untuk menjadikan Nabi Muhammad bin Abdullah sebagai pendamping hidup.
Apa yang menyebabkan Siti Khadijah simpati lalu jatuh hati pada sosok pemuda Nabi Muhammad? Bukankah Khadijah adalah seorang konglomerat wanita terkaya di Makkah saat itu, sedangkan nabi Muhammad hanya seorang 'pemuda biasa'? Mengapa pula Khadijah 'berani' menjadikan Nabi Muhammad sebagai suami, bahkan ia yang berinisiatif melamarnya, padahal sebelumnya banyak pembesar Quraisy yang mengajukan lamaran, dan semuanya ditolak?
Ada beberapa faktor penyebab.
Pertama, faktor kesepadanan atau kesekufuan. Adalah sesuatu yang wajar bila seseorang jatuh cinta pada orang yang memiliki banyak kesamaan dengan dirinya daripada perbedaan. Orang pun akan cenderung memilih pendamping hidup yang sekufu (sederajat), baik dari sisi harta, ideologi, gaya hidup, keilmuan, dan kepribadian.
Khadijah mencintai Rasulullah SAW, boleh jadi, disebabkan karena Nabi Muhammad Rasulullah SAW memiliki banyak 'kesamaan' dengan dirinya. Khadijah adalah wanita mulia,Nabi Muhammad SAW pun seorang lelaki mulia, sehingga Khadijah pun cenderung memilih pendamping yang akhlaknya mulia. Khadijah adalah seorang konglomerat, sedangkan Rasul seorang entrepreneur dan marketer yang hebat. Rasul berasal dari keturunan orang-orang terpandang, begitupun Khadijah. Kedua karakter yang memiliki banyak kesamaan ini jelas lebih mudah bersatu.
Di luar ketentuan Allah SWT, Khadijah tertarik pada Rasulullah SAW karena beliau adalah seorang profesional. Sampai usia 25 tahun, Rasul telah melewati tahap-tahap kehidupan sebagai seorang profesional di bidangnya (pedagang).Mengkaji pribadi Rasulullah SAW, kita akan mendapatkan jiwa entrepreneurship yang sudah dipupuk sejak usia 12 tahun, tatkala pamannya Abu Thalib mengajak melakukan perjalanan bisnis ke Syam, negeri meliputi: Suriah, Yordania, dan Lebanon saat ini. Demikian juga sebagai seorang yatim piatu yang tumbuh besar bersama pamannya, Beliau telah ditempa untuk tumbuh sebagai seorang wirausahawan yang mendiri. Maka ketika pamannya tidak bisa lagi terjun langsung menangani usaha, pada usia 17 tahun Nabi Muhammad telah diserahi wewenang penuh untuk mengurusi seluruh bisnis pamannya.
Kedua, dilihat dari segi fisik Rasulullah SAW sangat sulit dikatakan jelek. Muhammad Husein Haikal dalam bukunya Sejarah Hidup Nabi Muhammad dengan baik menggambarkan bagaimana indahnya wajah Rasulullah SAW.''Paras mukanya manis dan indah, perawakannya sedang, tidak terlampau tinggi juga tidak pendek, dengan bentuk kepala yang besar, berambut hitam antara keriting dan lurus. Dahinya lebar dan rata di atas sepasang alis yang lengkung lebat dan bertaut, sepasang matanya lebar dan hitam, di tepi-tepi putih matanya agak kemerah-merahan, tampak lebih menarik dan kuat; pandangan matanya tajam dengan bulu mata yang hitam pekat. Hidungnya halus dan merata dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebat sekali, berleher agak panjang dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulitnya terang dan jernih dengan kedua telapak tangan dan kakinya yang tebal. Bila berjalan badannya agak condong ke depan, melangkah cepat, dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan, hingga membuat orang patuh kepadanya.
''Ketampanan Rasulullah SAW terasa makin lengkap dengan gerak-geriknya yang menawan. Dikisahkan pula oleh Ummu Ma'bad bagaimana sikap beliau, tatkala ia melihat Rasulullah SAW dalam perjalanan hijrah dari Makkah ke Madinah: ''Aku melihat seorang lelaki dengan wajah berseri-seri dan bercahaya... Jika ia diam maka tampaklah kharismanya. Jika sedang berbicara, ia tampak begitu agung dan santun. Ia tampak paling muda dan paling rupawan bila dipandang dari kejauhan, juga paling tampan dan memesona di antara rombongannya.
Ucapannya menyejukkan, perkataannya jelas; tidak sedikit dan tidak pula bertele-tele, sebagai buah dari kecerdasan. Beliau adalah orang yang paling menarik dan kharismatik di antara ketiga sahabatnya (Abu Bakar dan seorang penunjuk jalan)
.''Keindahan perilaku Rasulullah SAW bersumber dari kemuliaan akhlak dan kejernihan jiwa. Inilah faktor ketiga yang membuat Khadijah jatuh cinta. Muhammad adalah sosok pemuda berakhlak mulia, bahkan puncak dari akhlak yang mulia. Dengan karunia Allah SWT, dalam diri beliau terkumpul semua akhlak terpuji yang dikenal manusia: kejujuran, kedermawan, ataupun kelembutan. Tak ada satu sisi pun dalam diri beliau tanpa budi pekerti yang luhur. Akhlak Rasulullah SAW adalah sebuah keistimewaan, hingga beliau 'meringkas' misi dakwahnya dalam sebuah hadis, ''Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia'' (HR Bukhari dan Hakim).
William Moir, seorang pujangga asal Prancis, mengungkapkan bagaimana indahnya akhlak Rasulullah SAW. Ia berkata, ''Sederhana dan mudah adalah gambaran seluruh hidupnya.

Perasa dan adabnya adalah sifat yang paling menonjol dalam pergaulan beliau dengan pengikutnya yang paling rendah sekalipun. Tawadhu, sabar, penyayang, dan mementingkan orang lain lagi dermawan adalah sifat yang selalu menyertai pribadinya dan menarik simpati orang di sekitarnya. Tidak seorang pun di sampingnya yang merasa bahwa ia tidak memperhatikannya secara khusus, meski orang itu adalah seorang gembel. Jika bertemu dengan orang yang berbahagia karena suatu keberhasilan, maka ia menggengam tangannya dan ikut merasakan kegembiraan.
Jika bersama dengan orang yang tertimpa musibah dan dirundung kesedihan, beliau pun ikut larut merasakan kesedihan mereka. Beliau sangat perasa dan pandai menghibur.'
'Karenanya, wanita mana yang tidak terpincut oleh pemuda seperti ini?

By : Miftahul Mujahidah Al-banjari

Rabu, 03 November 2010

10 metode mengajar

Adapun para peserta yang mengikuti pelatihan berasal dari berbagai kalangan guru Taman Kanak-Kanak (TK) yang ada di Kabupaten Aceh Barat dan Nagat Raya. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada para guru dalam melakukan kegiatan proses belajar - mengajar bagi siswa-siswinya.

Selama pelatihan berlangsung saya berusaha mengikuti materi-materi yang disampaikan oleh narasumber dengan baik. Saya tertarik disaat salah seorang narasumber menyampaikan materi tentang Memahami Penggunaan Metode Pendidikan Pada Usia Dini. Dalam materi ini disampaikan bahwa ada 10 metode yang dilakukan oleh guru dalam mendidik siswanya. 10 Metode tersebut adalah :

1. Tanya jawab

Metode ini merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan cara tanya jawab kepada siswanya. Berbagai media juga bisa dipergunakan dalam metode ini, misalnya melalui gambar, benda dan mainan yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan kepada anak-anak.

2. Bernyanyi

Metode ini merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada siswanya dengan cara bernyanyi. Kegiatan bernyanyi ini dilakukan kepada anak-anak sesuai dengan materi yang telah disusun.

3. Bercerita

Metode ini merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan cara bercerita yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan kepada anak-anak.

4. Praktek langsung

Metode ini merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan cara melakukan praktek secara langsung sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada anak-anak.

5. Pemberian Tugas

Metode ini merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dengan cara pemberian tugas kepada anak-anak.

6. Sosiodrama

Metode ini merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada anak dengan cara bermain peran dan disesuaikan dengan materi yang telah disusun.

7. Demonstrasi

Metode ini merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada anak dengan cara melakukan, memperlihatkan, mengerjakan dan mempertanyakan kepada anak tentang media, benda atau permainan yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan pada anak.

8. Eksperimen

Metode ini merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada anak dengan cara anak-anak melakukan percobaan langsung tentang materi yang disampaikan.

9. Bercakap-cakap

Metode ini merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada anak dengan cara berbicara atau menyampaikan materi pada anak-anak.

10. Karya wisata

Metode ini merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kepada anak dengan cara membawa anak kelokasi atau tempat tententu (rekreasi) sambil belajar.

Ke -10 metode ini lah yang sering dipergunakan oleh para guru untuk mendidik siswanya di sekolah agar para siswa memiliki pengetahuan, pengalaman dan kepribadian yang baik.

Namun keberhasilan dari tujuan metode ini, juga ditentukan oleh sikap, kesabaran dan hati yang tulus serta kemampuan guru dalam mengimplementasikannya kepada anak-anak.

Oleh karena itu, jika 10 metode ini dilakukan dengan sikap, kesabaran dan hati yang tulus serta kemampuan guru dalam mengimplementasikannya kepada anak-anak maka keberhasilan dari tujuan dalam pendidikan itu akan mudah tercapai.

sumber: internet